Aksi Kekerasan dan Serangan Terhadap Warga Gereja Saat Ibadah di Rumah

New Delhi, aquilanews.net –  Massa bersenjata kapak dan tongkat kayu tebal di India disebutkan menyerang jemaat yang sedang beribadah di rumah dan memukuli serta mengancam mereka karena telah berpindah agama  dari kepercayaan suku leluhur. Demikian Morning Star News memberitakan.

Delapan terluka dan lima diantaranya dirawat di rumah sakit, termasuk dua wanita dan seorang pendeta yang menderita cedera di kepala dan bahu terkilir.  Serangan terjadi 8 Maret di sebuah pertemuan gereja rumah di desa Surguda, Distrik Bastar di negara bagian Chhattisgarh, India.  Pendeta Gereja Metodis Baghel, yang tinggal di desa terdekat, dan 20 orang Kristen lainnya dari daerah sekitarnya telah datang ke rumah Jaggu Kashyap untuk pertemuan dengan tiga keluarga Kristen yang tinggal di desa Surguda. Lima orang Kristen diserang dengan luka di kepala. “Beberapa anggota gereja menarik tangan saya dan meminta saya untuk melarikan diri, tetapi saya berkata saya tidak akan meninggalkan anggota gereja untuk menghadapi kesengsaraan sendirian,” kata Pendeta Baghel kepada Morning Star News.

See also  Diaspora Indonesia di Belanda Semangat “Bangun Negeri via Investasi”

“Setelah saya terjatuh ketika dipukul dua kali di kepala dan bahu, anggota gereja menarik saya ke samping, dan saya tanpa daya menyaksikan Jaggu dan keluarganya dipukuli sampai berdarah” Mereka mengumpat dengan teriakan-teriakan kata kotor sambil terus memukuli dan mengusir dengan ancaman untuk tidak kembali ke desa.

Kashyap, (55) pemilik rumah mengalami cedera kepala yang serius. Keluarga Kashyap yang turut beribadah mengalami perlakuan yang sama, terluka akibat amukan massa. “Hanya setelah semua anggota bersama-sama campur tangan dan entah bagaimana menghentikan kebrutalan mereka, serangan itu berhenti,” kata Pastor Baghel, menambahkan bahwa dia telah memimpin ibadah di rumah Kashyap selama lebih dari delapan tahun dan tidak pernah menerima ancaman apa pun. “Saya tidak pernah berpikir bahwa hal seperti ini akan terjadi pada saya,” katanya.

See also  Doa Bersama Bagi Indonesia dari Para Diaspora Indonesia di 5 Benua

Setelah serangan itu, saksi mata menyebutkan, massa mengumpulkan 10 sampai 12 Alkitab, buku nyanyian dan peralatan rumah tangga termasuk kursi, meja dan karpet, menumpuknya di luar dan membakarnya.  Mereka juga merusak sembilan sepeda motor dan empat sepeda, dan merusak rumah. Setelah kejadian, korban melaporkan kepada polisi distrik setempat. Mereka masih harus menunggu lima jam sampai pihak keamanan tiba di lokasi. [MorningStarNews/Rasta]

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*