
Jakarta, aquilanews.net – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) mengecam keras pembunuhan 4 warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (11/5/2021). Peristiwa tersebut tidak bisa ditolerir karena dilakukan dengan cara sadis dan biadab oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (Sekum PGI), Pdt Jack Manuputty menegaskan, tindakan itu benar-benar di luar perikemanusiaan yang tak bisa ditolerir.
“Tindakan biadab ini kembali berulang setelah pembantaian sadis yang dilakukan oleh kelompok yang sama pada akhir tahun 2020. Kami mendesak Pemerintah dan aparat TNI dan Polri menyelesaikan peristiwa teror yang selama ini mengganggu di Poso. Pembantaian berulang pada kurun waktu yang pendek sungguh-sungguh mempertontonkan pelecehan terhadap kemampuan aparat keamanan kita yang seakan tak berdaya menghadapi kelompok teroris ini,” kata Pdt Jacky Manuputty, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (13/05/2021).
Jacky menyampaikan, MPH-PGI juga mengungkapkan belarasa dan keprihatinan yang mendalam kepada keluarga yang berduka.
Terkait dengan peristiwa ini, PGI menyerukan, yakni mendesak Pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan upaya penanganan kelompok teroris ini. Sehingga tidak lagi jatuh korban warga tak bersalah yang dibantai dengan cara-cara barbar.
“Masyarakat berhak atas jaminan keamanan dan ketenteraman, serta bebas dari segala bentuk teror, dan Pemerintah wajib memberikannya,” ujarnya.
PGI mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada, sambil memperkuat ketahanan sosial dan memberi dukungan terhadap upaya-upaya Pemerintah untuk menangani kasus ini.
“Mendorong seluruh elemen masyarakat untuk bersikap proaktif melawan gerakan ekstremisme yang melegalkan cara-cara kekerasan dan teror, karena sungguh melecehkan nilai-nilai luhur agama maupun kebangsaan,” tegas Jacky.
Pdt Jacky juga menegaskan, PGI terus mendoakan dan mendukung semua langkah dan upaya Pemerintah untuk memelihara keamanan dan ketenteraman masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bebas dari aksi teror dan estremisme. [Chronosdaily]
Leave a Reply