Menjadi garam bagi sesama

Matius 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Garam adalah salah satu kebutuhan dapur yang terutama di tiap-tiap rumah tangga. Kehadiran garam di dapur membuat semua masakan terasa sedap. Bila para ibu rumah tangga memasak sayur tanpa garam bisa-bisa akan dimarahi suaminya karena rasa sayur akan terasa hambar. Didalam Alkitab mengatakan kita harus menjadi garam, seperti apa sih maksud menjadi garam itu?

Saya memberikan ilustrasi. Misal, Si A rajin gereja dan menyembah dengan sepenuh hati, tapi pada saat diluar gereja perlakuan Si A sangat berbeda jauh berbeda, karena hal itu pandangan orang terhadap si A juga pasti akan buruk, dan Si A tidak menghasilkan dampak yang baik bagi sekitarnya padahal sudah rajin pergi gereja.

See also  Pribadi-Nya atau Mujizat-Nya?

Dalam konteks Alkitab menjadi garam adalah, kita punya fungsi dalam hidup ini terhadap keluarga, tetangga, Gereja, bermasyarakat. Mestinya, seperti garam, kehadiran kita harus memberi dampak kepada sesama. Yaitu memberi rasa, kehadiran kita mengubah suasana. Berpengaruh menahan pembusukan dalam arti kata, memberi teladan kebaikan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*