Percaya dan Bertindak

 

2 Raja-raja 4:1-7

Kita tentu punya seseorang yang kita andalkan. Itu bisa orang tua, pasangan, sahabat, atau bahkan tetangga. Ketika ada masalah atau keluh kesah, dialah yang kita mintai bantuan. Tanpa ragu, kita datang kepadanya. Hal ini karena adanya hubungan yang erat dengannya dan menyebabkan kita memiliki paradigma yang khusus tentang dia. Dia lebih dewasa, lebih mampu, lebih bijaksana, dan lebih dari segalanya.

Salah seorang dari istri para nabi mengadukan tentang kesusahannya kepada Nabi Elisa. Semasa hidup suaminya, ia melihat bahwa suaminya takut akan Tuhan. Namun, sepeninggal suaminya, hidupnya susah. Penagih utang datang kepadanya dan berniat mengambil kedua anaknya bila ia tidak melunasi semua utangnya. Ia memang tidak punya apa-apa untuk membayar utangnya. Karena itu, ia datang kepada seseorang yang ia anggap bisa menolongnya.

See also  Cavod Vs Ikabod

Alih-alih langsung ditolong, Elisa malah memintanya untuk melakukan tiga hal kepadanya. Pertama, mengumpulkan bejana. Ia tidak meminjamkan uang melainkan meminta janda itu untuk berbuat sesuatu. Janda itu melakukan apa yang diminta Elisa meski ia tidak tahu tujuan Elisa. Janda itu hanya percaya saja. Kedua, menutup pintu dan menuang minyak. Dengan iman yang besar, janda itu menuang minyak ke bejana kosong sampai tidak ada lagi bejana. Di sini ia benar-benar menyadari bahwa dengan minyak itu ia dapat melunasi hutangnya. Namun, langkahnya tidak berhenti di sana. Ketiga, Elisa meminta janda itu untuk menjual bejana berisi minyak. Rupanya permasalahannya dapat diselesaikan, bahkan uang yang didapatnya berlebih.

See also  Baik Saja Tidak Cukup

Janda itu bukan hanya mengandalkan Elisa untuk meminta pertolongan, tetapi ikut ambil bagian menyelesaikan masalahnya. Teladan suaminya yang takut akan Tuhan semasa hidupnya membuat ia menjadi dewasa rohani dan percaya bahwa Tuhan yang sama sanggup menolongnya.

Tuhan akan menolong setiap umat-Nya yang percaya kepada-Nya, namun kita juga harus melakukan apa yang menjadi bagian kita dan tidak diam bermalas-malasan!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*